Minggu, 06 Februari 2011

Ephorus di Tanoh Alas

Natal 2010 bersama Ephorus HKI di Tanah Alas
Bagi warga Huria Kristen Indonesia (HKI) yang ada di Tanah Alas, secara khusus di Resort Lawe Desky dan Resort Kutacane, Natal tahun 2010 ini merupakan perayaan Natal yang paling berkesan dibandingkan dengan perayaan Natal di tahun-tahun sebelumnya. Hal ini terungkap setiap kali saya sebagai pendeta resort berjumpa dengan mereka, di gereja, di warung, bahkan di pesta-pesta. Ada perasaan bangga dan senang di dalam setiap ungkapan yang mereka utarakan. Mengapa demikian? Ada 2 alasan utama. Yang pertama, tahun 2010 ini, HKI dipercaya sebagai koordinator perayaan Natal Oikumene Kabupaten Aceh Tenggara, yang telah dilaksanakan pada 26 Desember 2010 di Kuta Tengah. Hal ini menunjukkan, bahwa dalam pergaulan oikumenis HKI menunjukkan keterlibatan penuh untuk mendukung terwujudnya keesaan Gereja, sebagai tubuh Kristus yang tidak terpisahkan. Dan yang lebih membuat bangga lagi, bahwa di tengah “boikot” yang dilakukan oleh sebuah organisasi gereja yang mengaku “tertua” di sumatera, HKI dapat menyelenggarakan acara Natal yang sukses baik dari segi acara maupun dari segi jumlah warga Kristen yang menghadiri perayaan tersebut.
Yang kedua, kesediaan Ephorus HKI untuk menjadi pengkhotbah pada perayaan Natal Oikumene tersebut, dan sekaligus menghabiskan waktu perayaan Natal 2010 bersama warga HKI di Tanah Alas. Sejak diangkat sebagai Ephorus HKI pada bulan Agustus 2010, maka ini adalah kali pertama Pdt. Dr. Langsung Sitorus,M.Th., mengunjungi warga HKI di Tanah Alas. Di dampingi oleh St. Raja PS Janter Aruan,SH,MH (Majelis Pusat HKI dan Staff Khusus Urusan Hukum), dan Calon Pdt. Jansen Hasibuan,S.Th., tak tanggung-tanggung keberadaan Ephorus HKI tersebut tidak hanya untuk berkhotbah pada acara tersebut, tetapi lebih banyak dihabiskan untuk berkumpul dan berbincang dengan parhalado dan warga jemaat HKI. Sejak tanggal 24 Desember 2010, beliau beserta rombongan telah ada di tengah-tengah jemaat HKI di Tanah Alas. Dalam perbincangan tersebut, Ephorus banyak mendengarkan keluhan maupun permintaan dari warga jemaat tentang kehidupan bergereja di jemaat-jemaat tersebut. Dan sekaligus juga Ephorus memberikan banyak nasehat yang berisikan motivasi bagi warga jemaat untuk tetap mempertahankan imannya kepada Kristus. Beliau banyak membagikan pengalaman-pengalamnnya di dalam pelayanan. Sesekali juga di selipkan cerita-cerita yang mengundang tawa dan keceriaan.
Ephorus HKI telah tiba di Lawe Desky sejak tanggal 24 Desember 2010 pukul 16.00 WIB, 2 hari lebih cepat dari perayaan Natal Oikumene itu sendiri. Setelah beristirahat dan makan malam di gereja HKI Lawe Desky, malamnya Ephorus memimpin perayaan Malam Natal di HKI Kuta Tengah. Antusiame warga jemaat sangat besar terlihat dari jumlah kehadiran yang melampaui kehadiran rata-rata pada setiap kebaktian minggu. Selesai ibadah, meski sudah kelihatan lelah, Ephorus HKI masih melayani permintaan parhalado dan warga jemaat HKI Kuta Tengah untuk berfoto bersama. Selepas dari gereja pun, Ephorus tidak langsung beristirahat. Beliau masih berbincang-bincang dengan warga jemaat di salah satu rumah warga jemaat.
Besoknya, pada tanggal 25 Desember 2010, Ephorus berada di HKI Lawe Desky untuk memimpin ibadah perayaan Natal. Di dalam ibadah tersebut, beliau sekaligus menahbiskan seorang calon sintua di jemaat tersebut dan melayani Sakramen Perjamuan Kudus. Di sini pun, antusiasme warga jemaat sangat besar. Selesai ibadah, acara berlanjut dengan ramah tamah dengan parhalado dan warga jemaat. Pada sore harinya, beliau bertolak menuju Kotacane untuk mengunjungi warga jemaat HKI yang ada di sana. Berkumpul di HKI Titi Panjang, warga HKI se-Resort Kuta Cane pun datang dengan beramai-ramai didorong oleh kerinduan untuk bertemu dengan Ephorusnya. Sehabis ibadah, acara ramah tamah masih berlanjut di rumah salah seorang warga jemaat.
Berlanjut keesokan harinya, tanggal 26 desember, beliau memimpin ibadah di HKI Lawe Tua. Pada kebaktian tersebut beliau juga melayani Sakramen Perjamuan Kudus. Dan setelah dari HKI Lawe Tua, beliau menuju tempat perayaan Natal Oikumene di Desa Kuta Tengah.
Bersama-sama dengan Bupati Aceh Tenggara, Ephorus HKI ikut dalam prosesi dari kantor Camat Lawe Sigalagala ke tempat perayaan (berjarak 150 meter). Diiringi dengan tarian penyambutan yang dari remaja gereja, Bupati dan Ephorus berjalan beriringan. Di awal acara pun, Bupati dan Ephorus masing-masing bertukar cinderamata. Ephorus menyerahkan Ulos kepada Bupati, dan Bupati menyerahkan Piagam dan Selempang khas Tanah Alas dari Bupati. Kemesraan ini hendaknya terwujud dalam realita hubungan gereja dan pemerintah. Gereja dan pemerintah hendaknya dapat berjalan beriringan, dimana pemerintah memperhatikan dan melindungi gereja dan gereja menunjukkan dukungannya kepada pemerintah.
Dalam khotbah Natalnya, Ephorus HKI menyerukan agar orang Kristen (baca: gereja-gereja) di Aceh Tenggara bersatu dan menghilangkan segala perbedaan pendapat yang ada. Sebagai orang Kristen yang tinggal di daerah mayoritas Islam (serambi mekah), orang Kristen harus mampu menunjukkan kontribusi yang baik bagi pembangunan daerah. Hal ini akan terwujud bila kita tidak melulu jatuh ke dalam perdebatan yang tiada berujung soal dogma kita masing-masing.
Pukul 18.00 WIB, acara Natal Oikumene selesai dan Ephorus beserta rombonganya pun langsung bertolak menuju Pematang Siantar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar